Jumat, 30 Juli 2010

Son of Hamas, Son of Noah

Dunia dikejutkan dengan pengakuan seorang putera kandung salah seorang petinggi dan pendiri Hamas. Pemuda berusia 32 tahun itu bernama Mus’ab Hassan Yusuf, anak pertama dari Syeikh Hassan Yusuf. Ia mengaku telah murtad dari agama Islam pada tahun 2005 kemudian memeluk agama Kristen. Bahkan lebih jauh dari itu, ia mengaku kalau dirinya telah berperan sebagai agen rahasia Shin Bet (dinas rahasia Zionis Israel) selama 10 tahun. Dalam program wawancara bersama Christian Amanpour di saluran televisi berita CNN 6 Maret 2010 lengkap kita temukan penjelasannya dengan judul Son of Hamas Spied for Israel (Putera Tokoh Hamas Menjadi Mata-mata Israel).

Ketika ditanya apa alasan ia berkolaborasi dengan dinas intelijen fihak yang semula dimusuhinya, yi Israel, dia mengatakan bahwa ini terjadi karena saat pertama kali ia dijebloskan ke dalam tahanan Shin Bet di tahun 1996, ia ditawarkan untuk menjadi agen mereka. Pada saat itu pemuda ini berminat menerima tawaran itu karena berniat untuk menjadi ”double-agent” tanpa sepengetahuan Shin Bet demi kepentingan perjuangan fihak Palestina. Namun ia mengalami kebingungan setelah dirinya mengalami penyiksaan oleh Shin Bet kemudian dipindahkan ke tahanan lainnya berkumpul bersama banyak tahanan Hamas lalu menyaksikan bagaimana para pimpinan Hamas di dalam tahanan juga melakukan penyiksaan terhadap anggota Hamas sendiri. Inilah menurutnya awal mula mengapa ia pelan-pelan membatalkan niat semula menjadi ”double-agent”, malah berubah menyerahkan loyalitasnya sepenuhnya kepada fihak Shin Bet.

Pemuda pengkhianat ini kemudian memiliki pemikiran dan penilaian bahwa fihak Hamas berideologi jauh lebih jahat daripada fihak Israel. Karena menurutnya bila fihak Israel menyerang Palestina, maka mereka hanya men-targetkan para teroris dalam serangan mereka. Sedangkan ketika fihak Hamas menyerang Israel, Hamas memandang bahwa kaum sipil-pun layak dan sah untuk diserang. Berdasarkan penilaiannya ini, maka lebih jauh lagi ia berkesimpulan bahwa akar masalah dari ini semua karena ”The God of Koran” (Tuhannya Al-Qur’an) memang mengajarkan kekejaman alias terorisme dibandingkan ”The God of Torah and Bible” (Tuhannya Taurat dan Injil) yang merupakan ”The God of Love” (Tuhannya Cinta). Sehingga ia merasa yakin sedang melaksanakan misi mulia menyadarkan setiap Muslim untuk membebaskan kemanusiaan kaum muslimin dari cengkeraman Tuhannya Al-Qur’an yang mengajarkan kejahatan itu. Na’udzubillaahi min dzaalika..!

Pengakuan pemuda pengkhianat ini telah mengejutkan banyak fihak. Di antaranya fihak Hamas tentunya, fihak Palestina dan ummat Islam sedunia pada umumnya, bahkan fihak Israel, termasuk Shin Bet sendiri. Sebab dalam dunia intelijen pengakuan terbuka seseorang bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah dinas intelijen, sama saja dengan mengakhiri karir peranan yang dimainkannya sekaligus merusak reputasi dinas intelijen tersebut.

Namun, bagi seorang muslim yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, tentunya peristiwa tragis dan unik ini perlu menjadi pelajaran berharga. Apa saja pelajaran yang bisa kita petik?

Pertama, di antara pelajaran penting di balik peristiwa ini ialah betapa benarnya firman Allah yang menyatakan bahwa urusan memberi hidayah dan menyesatkan seseorang sepenuhnya berada di dalam genggaman kehendak Allah. Bila Allah berkehendak memberi hidayah kepada seseorang maka fihak manapun tidak mungkin bisa menyesatkannya dari jalan lurus yang Allah taqdirkan terbentang baginya. Sebaliknya, bila Allah telah menyesatkan seseorang, maka tak seorangpun dapat memberinya hidayah kembali.

وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

”Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk.” (QS Ar-Ra’d ayat 33)

Kedua, urusan hidayah dan iman tidak bisa diwariskan. Artinya, tidak ada jaminan bahwa seorang ayah beriman pastilah anak-keturunannya beriman pula. Sebagaimana sebaliknya, tidak mesti selalu orang-tua kafir anaknya kemudian pasti menjadi kafir sebagaimana kedua orang-tuanya. Hal ini bahkan pernah terjadi pada keluarga seorang Nabiyullah, yaitu Nabi Nuh ’alaihis-salam.

”Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.”(QS Hud ayat 42-43)

Ketika Nabi Nuh menyaksikan bahwa anaknya begitu takabbur dalam kekafirannya dan mati ditelan banjir, maka sebagai seorang ayah iapun berdoa kepada Allah:

”Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."(QS Hud ayat 45)

Nabi Nuh sangat tahu bahwa ia tidak berhak mendoakan ampunan Allah bagi anaknya yang terbukti mati dalam kekafiran, namun ia secara halus dan implisit tetap mengharapkan semacam kebijaksanaan dari Allah Yang Maha Bijaksana sambil menyebut-nyebut bahwa anak yang tenggelam itu adalah bagian dari keluarganya. Tetapi apa jawaban Allah merespon doa Nabi Nuh di atas?

”Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."(QS Hud ayat 46)

Oleh karenanya, dalam kasus pemuda pengkhianat The Son of Hamas, penulis memandang bahwa ayahnya, yaitu Syeikh Hassan Yusuf sungguh-sungguh telah mengambil pelajaran dari kisah Al-Qur’an mengenai The Son of Noah (putera Nabi Nuh as). Sehingga dengan tegas dan lantang sang ayah dari balik jeruji sel Zionis Israel mengeluarkan statement sbb:

"Saya, Syaikh Hassan Yusuf ... istri saya, putra dan putri saya mengumumkan bahwa kami benar-benar tidak mengakui ada seorang pria yang mengaku putra sulung kami dan dipanggil dengan nama Mus’ab," katanya dalam sebuah pernyataan.

Keputusan ini diambil setelah orang yang disebut-sebut bernama Mus’ab yang telah murtad terhadap Allah dan para nabi ... melakukan pengkhianatannya terhadap kaum Muslimin, dengan bekerjasama dengan musuh-musuh Allah dan menimbulkan kerusakan terhadap bangsa ini dan tujuan bangsa kita."

Ketiga, tentunya kita semua berdoa kepada Allah semoga kejadian pahit ini tidak terkait dengan kelemahan pendidikan orang-tua terhadap anaknya. Di antara indikasinya ialah karena ketika si ayah mengeluarkan pernyataan tegas pengingkaran pengakuan akan Mus’ab sebagai anaknya karena telah murtad dan berkhianat, sang ayah mengatas-namakan seluruh anggota keluarganya termasuk anak-isterinya. Artinya, statement itu mengindikasikan bahwa ada soliditas sikap dalam keluarga aktifis senior pergerakan Hamas ini. Suatu isyarat kuat bahwa Syeikh Hassan Yusuf selama ini telah berusaha keras memastikan nilai-nilai Islam tertanam kepada segenap keluarga yang dipimpinnya. Hanya saja Allah memang mentaqdirkan anak sulungnya harus tersesat dari jalan lurus yang ditempuh saudara-saudaranya. Wallahu a’lam bish-showwaab.

Hal ini perlu kita catat karena tidak jarang ditemukan aktifis perjuangan Islam sekalipun ternyata luput dalam memberi perhatian yang semestinya dalam hal binaa bait al-muslim (pembinaan keluarga Islam). Dengan dalih bahwa dirinya telah sangat sibuk dan waktunya tersita untuk kepentingan perjuangan Islam dan pelayanan kepada ummat, maka ia tidak perhatian lagi akan pendidikan dan penanaman nilai-nilai Islam kepada keluarga, anak dan isteri. Tiba-tiba di belakang hari dia dikejutkan dengan keterlibatan anaknya dalam penyimpangan seksual, dugem (dunia gemerlap), narkoba, fenomena kemusyrikan atau bahkan terang-terangan murtad dari agama Islam. Na’udzubillaahi min dzaalika.

Keempat, kitapun berdoa kepada Allah semoga murtad dan berkhianatnya pemuda The Son of Hamas ini tidak terkait dengan kemungkinan masih adanya flaw (cacat) dalam metode berjuang kelompok perjuangan Palestina bernama Hamas. Mengingat bahwa belakangan ini sudah bermunculan kritik dari sesama pejuang Islam baik di dalam Palestina maupun di luarnya, bahwa pola berjuang Hamas dinilai belum seratus persen sejalan dengan Islam dalam beberapa hal yang cukup mendasar. Dan kita juga sadar bahwa dewasa ini tidak ada kelompok perjuangan Islam yang tidak memiliki kekurangan, tanpa kecuali Hamas.

Sebagai contoh, keluhan yang diungkapkan oleh para mujahidin Kaukasus (Chechnya) yang mengkritik jawaban Khalid Misy’al kepada para wartawan ketika berkunjung ke Rusia menjumpai Putin. Media menanyakan pendapat Misy’al soal perjuangan gerilyawan Chechnya, lalu dengan ringan beliau menjawab: ”Itu masalah internal negara Rusia...!” Suatu jawaban yang seolah menafikan semangat ukhuwwah (persaudaraan) dan mahabbah (kasih-sayang) kepada sesama kelompok Islam yang sedang sama-sama berjihad di jalan Allah.

Contoh kedua, kasus kontak fisik antara Hamas dengan sekumpulan pejuang Islam di Gaza, khususnya Refah, pada pertengahan bulan Agustus 2009 yang menyebabkan terbunuhnya (syahidnya?) Syeikh Maqdisi, pimpinan kelompok Islam tersebut. Banyak yang menyayangkan kenapa fihak Hamas di Gaza perlu mengerahkan kekuatan fisik dalam menangani kelompok tersebut? Padahal, kelompok tersebut justeru sedang mengingatkan Hamas yang telah berkuasa di wilayah Gaza agar segera menerapkan hukum dan syariat Allah.

Satu hal yang pasti, Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah menegaskan dalam sebuah hadits bahwa ujung akhir dari perjalanan hidup seseorang itu bisa jadi sangat berbeda dengan jalannya selama mayoritas usia hidupnya. Simaklah hadits berikut:

فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ

وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا

وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا

إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan:“…Maka demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Muslim)

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agamaMu.”

http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/son-of-hamas-son-of-noah.htm

Warna-Warna Kesukaan Rasulullah Saw

Selama ini mungkin kita hanya mengetahui bahwa Rasulullah atau Islam identik dengan warna hijau. Sebenarnya apa warna-warna favorit Rasulullah Muhammad saw?

Annas bin Malik mengatakan, “Warna yang paling disukai oleh Rasulullah saw adalah hijau.” Namun selain itu Rasul juga ternyata menyukai warna putih. Ada juga keterangan bahwa Nabi Muhammad saw pernah memakai pakaian berwarna hitam, merah hati, abu-abu dan warna campuran.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin berkata : " Yang amat disukai oleh Nabi saw ialah warna putih."

Ibnu Hajjar dalam Tanbih Al Akhbar mengatakan: "Pada hari raya kami disuruh memakai pakaian berwarna hijau karena warna hijau lebih utama. Adapun warna hijau adalah afdhal daripada warna lainnya, sesudah putih."

Ibnu Ady meriwayatkan dari Jabir r.a yang berkata: "Aku pernah melihat Nabi saw memakai serban hitam yang dipakainya pada hari raya..."

Al Baihaqi meriwayatkan hadis dari Jabir r.a katanya : "Pernah Rasulullah saw berpakaian yang bercorak merah pada dua hari raya dan pada hari Jumat."

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata : "Pernah Nabi saw keluar dengan kepala yang dibalut sehelai kain yang berwarna abu-abu."

Imam Bukhari meriwayatkan hadis dari Anas r.a, beliau pernah melihat : "Nabi saw menutup kepalanya dengan kain biasa yang bercorak-corak warnanya." (sa/bakkah.net)

http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/warna-warna-kesukaan-rasulullah-saw.htm

Kebenaran Isra' Mi'raj Bagi Umat Islam

Isra’ dan Mi’raj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Isra’ dan Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Karena pada peristiwa ini, Nabi Muhammad Shallahu alaihi Wa Sallam, mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Isra’Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11 kenabian. Artinya, sebelas tahun setelah Muhammad diangkat menjadi seorang rasul. Jika Muhammad menjadi rasul pada usia empat puluh tahun, berarti peristiwa Isra’ Mi’raj itu terjadi pada saat Muhammad berusia kira-kira 51 tahun.

Peristiwa Isra’ Mi’raj dapat dikatakan terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra’, Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam, “diberangkatkan” oleh Allah Ta’ala dari Masjidilharam sampai Masjidil Aqsha, dari Makkah ke sampai Jerusalem. Lalu, dalam Mi’raj, Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam dinaikkan ke langit sampai ke langit tertinggi Sidratul Muntaha. Di sini, ketika nabi samai ke langit tertinggi, Allah Ta’ala menyuruh nabi agar umatnya disuruh melaksanakan salat lima puluh kali sehari.

Pada saat itu, Nabi Musa datang dan berkata bahwa perintah itu terlalu berat dan meminta nabi meminta kepada Allah Ta’ala agar salatnya dikurangi. Dan Allah pun mengabulkannya. Maka salatn ya dikurangi menjadi 45 kali sehari. Maka, Nabi kembali kehadapan Allah Ta’ala masih terlalu berat. Dan Allah mengabulkan hingga menguranginya, tetapi Nabi Musa menyatakan masih kelebihan, sehingga terus dikurangi, hinga salat lima waktu,yaitu Shubuh (2 rakaat), Zhuhur (4 rakaat), Ashar (4 rakaat), dan Maghrib (3 rakaat), dan Isya’ (4 rakaat).

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan. Tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam.

Walaupun begitu peristiwa ini membuat Rasulullah sedih karena banyak orang yang tidak percaya dengan peristiwa ini. Namun, ada sahabat Nabi yang percaya apapun Nabi Muhamad Shallahu alaihi Wa Sallam, yaitu Abu Bakar ra. Dia mengatakan bahwa yang dikatakan Nabi pasti benar dan Abu Bakar digelari As-Shidiq yang artinya percaya pada setiap perkataan Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam. Wallahu ‘alam. msi.

http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/kebenaran-isra-mi-raj-bagi-umat-islam.htm

Anti-Tritunggal

Anti-Tritunggal (disebut juga Nontrinitarianisme) merupakan sebuah kepercayaan kristen yang menyatakan penolakan atas doktrin Tritunggal, baik sebagian atau keseluruhan doktrin, karena dianggap tidak tercantum secara eksplisit di Alkitab.

Keberadaan Tritunggal tidak dianggap penting sama sekali oleh semua penganut anti-Tritunggal. Unitarian merupakan salah satu cabang dari anti-Tritunggal, yang menyatakan bahwa Tuhan hanya memiliki satu kepribadian. Penganut anti-Tritunggal modern berbeda pendapat mengenai Allah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus.

Beberapa kepercayaan yang mendukung anti-Tritunggal telah ada sejak Yesus masih hidup, di antaranya adopsionisme dan Arianisme, yang bertahan hingga Tritunggal didefinisikan secara formal pada Konsili Nicea I di tahun 325. Anti-Tritunggal kemudian diperbaharui oleh Gnostikme dari Katharisme, yang muncul di abad ke 11 hingga 13, di Abad Pencerahan (abad 18), dan pada Restorasionisme selama abad 19.

Bentuk Kepercayaan

Semua penganut anti-Tritunggal meyakini bahwa doktrin di awal masa kekristenan (lihat Masa Apostolik) bukanlah Tritunggal. Secara umum, anti-Tritunggal juga meyakini bahwa Kristen merupakan hasil dari campur tangan Konstantinus I, baik secara langsung atau tidak langsung, dengan kompensasi menetapkan Kristen Tritunggal sebagai agama resmi pada Kekaisaran Romawi. Karena pada masa dimana ditetapkannya doktrin Tritunggal itu status kristen melonjak secara dramatis (dari sebuah agama yang dilarang menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi), anti-Tritunggal sering mempertanyakan doktrin tersebut. Karena alasan yang sama pula, Doa Syahadat Nicea—yang salah satu isinya adalah doktrin Tritunggal—dianggap oleh anti-Tritunggal sebagai sebuah dokumen politik yang penting, yang merupakan hasil dari pengubahan doktrin asli menjadi doktrin yang menguntungkan kekaisaran oleh para pemimpin Gereja Katolik, sehingga gereja menjadi alat bagi Kekaisaran Romawi.

Meskipun penganut anti-Tritunggal pada masa Kekaisaran Romawi semakin bertambah, namun saat itu Tritunggal mendapatkan sokongan penuh dari Kekaisaran. Anti-Tritunggal berpendapat bahwa kepercayaan murni dari kekristenan telah ditekan secara sistematis oleh kekaisaran hingga mendekati kemusnahan, dan sebagai konsekuensinya, semua catatan sejarah telah diubah, termasuk mungkin di dalamnya Perjanjian Baru.

Penganut anti-Tritunggal secara garis besar bisa dibagi menjadi empat kelompok:

* Kelompok yang meyakini bahwa Yesus bukanlah Tuhan, melainkan hanya utusan Tuhan, atau rasul (sebagaimana dijelaskan dalam Yoh 17:3), atau seorang manusia yang diciptakan sempurna. Yang menganut paham ini di antaranya adalah Ebionit, yang mengganggap Yesus hanyalah utusan Tuhan sebagaimana Musa (seperti yang telah diramalkan sebelumnya pada Ulangan 18:14-22). Arianisme, yang populer di beberapa wilayah pada masa Kekaisaran Romawi, juga dimasukkan ke dalam kelompok ini. Arianisme mengajarkan bahwa, berbeda dengan Allah Bapa, Yesus tidak sama-sama kekal dengan Sang Bapa. Golongan lainnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah Monarkianisme.

* Kelompok yang meyakini bahwa Tuhan yang Esa yang muncul pada Perjanjian Lama menampakkan dirinya pada anakNya, Yesus. Kelompok ini berpendapat bahwa Allah Bapa dan Yesus bukanlah pribadi yang berbeda dari satu Tuhan, namun hanyalah salah satu aspek dari Allah Bapa. Yang menganut paham ini di antaranya adalah Sabelianisme atau juga disebut Modalisme. Contoh gereja yang ada hingga saat ini adalah Keesaan Pentakosta (Oneness Pentecostal) dan Gereja Baru (the New Church).

* Kelompok yang berpendapat bahwa tiga pribadi pada Tritunggal adalah tiga individu yang berdiri sendiri dan terpisah, namun dapat beraksi bersama pada tujuan yang sama persis sebagai sebuah entitas monotheis. Tujuan itu adalah menyelamatkan umat manusia, dan Yesus dipercaya telah menerima perintah ketuhanan dari Allah Bapa sebelum penciptaannya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sebagian besar dari denominasi Mormonisme (Latter Day Saint), termasuk denominasi terbesarnya, Gereja Mormon (The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints).

* Kelompok yang meyakini ketuhanan Allah Bapa dan Yesus, namun tidak menerima eksistensi Roh Kudus. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Gereja Tuhan (Church of God). Sebagai contoh, Living Church of God mengajarkan bahwa "Roh Kudus merupakan esensi utama, kehendak, dan kekuatan dari Tuhan. Dia bukanlah sebuah entiti. Dia adalah sifat yang melekat pada Allah Bapa dan Yesus, dan keluar dari keduanya ke seluruh penjuru semesta. Kepercayaan seperti ini secara historis sering disebut sebagai Semi-Arianisme atau Dwitunggal (Binitarianisme).


Asal Mula

Menurut buku The Outline of History karangan H.G. Wells:

"Kita dapat menyaksikan belakangan ini banyak penganut Kristen yang terpecah belah tentang Tritunggal. Tidak ada sedikitpun bukti yang menyatakan bahwa para rasul pernah mendengar kata 'Tritunggal' langsung dari Yesus."

Penganut anti-Tritunggal berpendapat bahwa kepercayaan mereka telah lebih dulu ada jauh sebelum Tritunggal menjadi doktrin. Debat di antara kedua kubu—yang sama-sama mengajukan dasar Alkitab—lebih banyak berpusat pada sifat ketuhanan Yesus. Anti-Tritunggal berpendapat, Yesus bahkan merendah dan menolak disebut sebagai Anak Tuhan, dan dia menjelaskan kedudukannya dengan menyatakan bahwa dia akan pergi kepada "Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Selain itu, Yesus juga menyatakan bahwa "hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa", dan juga ketika mengutip Ulangan 6:4 pada Markus 12:29 dia berkata, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."

Sebagaimana halnya penganut anti-Tritunggal, para ahli Alkitab yang meneliti mengenai Yesus dilihat dari sudut pandang sejarah selalu menekankan bahwa ajaran Yesus tidak pernah menyatakan bahwa dirinya setara dengan Tuhan, dan tidak pula mengajarkan mengenai Tritunggal (sebagai contoh, Yesus Seminari (Jesus Seminar)).

Lafal dari Doa Syahadat Nicea menyatakan bahwa tiga oknum dalam Tritunggal adalah "setara"; ini adalah ekspresi yang digunakan dalam doktrin Tritunggal. Sebagai gambaran, mungkin dapat dibayangkan sebuah perusahaan yang dimiliki bersama oleh beberapa orang, namun masing-masing pemilik memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan bisnis. Anti-Tritunggal menekankan pada satu pernyataan Yesus yang menyangkal "kesetaraan", yaitu ketika Yesus menyatakan secara eksplisit bahwa posisinya lebih rendah dari Allah Bapa: "sebab Bapa lebih besar dari pada Aku (Yoh 14:28)."

Sebagai informasi, Doa Syahadat Nicea dirumuskan kira-kira 300 tahun setelah Yesus wafat, sebagai akibat dari konflik yang terjadi pada masa awal kekristenan. Anti-Tritunggal juga menyatakan bahwa Alkitab telah mengingatkan umat Kristiani untuk berhati-hati terhadap ajaran sesat buatan manusia (contoh: Matius 15:9, Efesus 4:14).

Hal-hal yang Dipermasalahkan

Tidak Masuk Akal

Penganut Tritunggal sering menyatakan bahwa "doktrin Tritunggal adalah sebuah misteri yang tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia yang terbatas."Kritik terhadap Tritunggal berargumen bahwa "misteri" pada dasarnya adalah salah satu bentuk dari ketidak-masuk-akalan. Yang dimaksud di sini adalah klaim dimana Tuhan telah berbagi satu substansi ketuhanan, yaitu "menjadi Tuhan", dan bahkan tidak ikut campur antara satu pribadi dengan yang lainnya. Anti-Tritunggal menyatakan bahwa kerumitan dari argumen penganut Tritunggal, yang memerlukan konsep filosofi untuk dijelaskan, bertentangan dengan prinsip Alkitab mengenai kesederhanaan dan kejelasan dalam doktrin.

Menurut New Catholic Encyclopedia:

“Hanya sedikit di antara guru-guru teologi Tritunggal di seminari-seminari Katolik Roma yang pada suatu waktu tidak dipojokkan oleh pertanyaan, ‘Tetapi bagaimana kita akan berkhotbah tentang Tritunggal?’ Dan jika pertanyaan itu merupakan gejala kebingungan di pihak para siswa, kemungkinan hal itu juga merupakan gejala kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka.”

Kurangnya Dasar dari Alkitab

Anti-Tritunggal juga berpendapat bahwa, untuk doktrin yang sedemikian sentral dan fundamental dalam agama Kristen, doktrin Tritunggal sedikit sekali didukung oleh Alkitab secara eksplisit. Bahkan beberapa pendukung dari doktrin Tritunggal menyadari sedikitnya dasar dari Alkitab mengenai doktrin tersebut. Sebagai contoh, The New Catholic Encyclopedia menyatakan bahwa "Doktrin Tritunggal tidak diajarkan secara eksplisit di Perjanjian Lama," dan juga "Perumusan mengenai 'Satu Tuhan dalam Tiga Pribadi' tidak terbentuk secara kokoh,..hingga akhir abad ke 4." Selain itu, Ensiklopedi Encarta menyatakan bahwa, "Doktrin ini tidak diajarkan secara eksplisit di Perjanjian Baru, dimana kata Tuhan hampir selalu merujuk kepada Allah Bapa."

Encyclopedia Britannica juga menyatakan bahwa, "Kata 'Tritunggal' dan doktrin Tritunggal secara eksplisit tidak ada pada Perjanjian Baru. Yesus dan para pengikutnya juga tidak memiliki keinginan untuk membantah pernyataan di Perjanjian Lama: 'Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!' (Ulangan 6:4)." Anchor Bible Dictionary menulis, "Pada Perjanjian Baru tidak ditemukan paradoks Tritunggal mengenai eksistensi tiga pribadi—Allah Bapa dan Yesus dan Roh Kudus—dalam satu Tuhan."

Pertanyaan yang sama—yaitu mengapa doktrin sentral pada agama Kristen seperti Tritunggal tidak pernah dinyatakan atau diajarkan secara eksplisit oleh Yesus sendiri—juga ditanyakan oleh sosok bersejarah di abad 16 seperti Michael Servetus. Dalam buku-bukunya, Servetus menyatakan bahwa dia menolak doktrin Tritunggal, karena tidak berdasar kepada Alkitab, melainkan lebih berdasar kepada ajaran filsuf Yunani. Dewan Kota Jenewa, selaras dengan putusan dewan-dewan kota Zürich, Bern, Basel, dan Schaffhausen, menetapkan dia sebagai sesat dan memutuskan untuk membakarnya di tiang hukuman.

Sifat Ketuhanan Yesus

Sebagian kelompok yang memperdebatkan doktrin Tritunggal dengan menggunakan dasar Alkitab lebih terpusat kepada sifat ketuhanan Yesus. Mereka yang menolak ketuhanan Yesus berpendapat bahwa, bahkan dalam kapasitasnya sebagai guru, Yesus sendiri pun menolak disebut "yang baik" untuk membedakan dirinya dengan Tuhan, karena menurut Yesus sebutan "yang baik" hanyalah untuk Allah (Markus 10:17-18; Matius 19:16-17; Lukas 18:18-19). Selain itu, Yesus juga menyangkal sifat Maha Tahu sebagai Allah Anak, "belajar menjadi taat" (Ibrani 5:8), dan juga menyatakan posisinya yang tidak setara dengan Allah, "kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu" (Yoh 20:17).

Argumen Elohim

Anti-Tritunggal menyanggah pernyataan bahwa kata "Elohim" menandakan kemajemukan, karena hampir di semua bagian dari Alkitab "Elohim" selalu disandingkan dengan kata kerja tunggal. Anti-Tritunggal berargumen bahwa penggunaan kata "Elohim" lebih ditujukkan sebagai penghormatan kepada "Tuhan Yang Esa."[22] Lebih lanjut lagi, anti-Tritunggal juga beranggapan bahwa interpretasi kata "Elohim" sebagai kata majemuk akan mengacaukan interpretasi bagian lain dari Alkitab yang menyatakan Tuhan dengan kosakata non-majemuk "El." Sebagai contoh, pada Kejadian 17:1 Tuhan disebut dengan "El" (tunggal) dan Dia menyatakan bahwa "Akulah Allah Yang Mahakuasa"; jika menggunakan interpretasi Tritunggal, maka salah Satu Pribadi dari Yang Tiga telah merendahkan Dua Pribadi yang lainnya dengan menyatakan bahwa Dialah Yang Mahakuasa (paling berkuasa atas segala sesuatu).

Yesus menyatakan keterbatasannya dibanding Tuhan

Pernyataan Yesus bahwa "Bapa lebih besar dari diri-Nya" (Yoh 14:28), dan "Yang mengetahui hari akhir hanyalah Bapa, bahkan malaikat-malaikat di surga dan Anak pun tidak tahu" (Markus 13:32) sering ditekankan oleh anti-Tritunggal. Selain itu, sifat ketuhanan yang "tanpa awal dan akhir" dari Yesus juga dipertanyakan pada Kolose 1:15 (anak yang lahir pertama) dan Wahyu 3:14 (permulaan dari ciptaan Allah). Ahli teologi Kristen juga menyatakan bahwa ayat-ayat Markus 10:18, Lukas 18:19, Matius 19:17, Markus 15:34, Matius 27:46, Yohanes 20:17, Efesus 1:17, 2 Korintus 1:3, 1 Petrus 1:3, Yohanes 17: 3, 1 Korintus 8:6, Efesus 4:4-6, 1 Korintus 12:4-6, 2 Korintus 13:14, 1 Timotius 2:5, Yohanes 14:28, Markus 13:32, Filipi 2:5-10, 1 Korintus 15:24-28 adalah "teks yang terlihat seperti menyiratkan bahwa kata Tuhan di situ bukan ditujukkan untuk Yesus" dan "bukti negatif yang sering diabaikan Katolik dalam menjelaskan Tritunggal."

Yesus menurut Iglesia ni Cristo

Iglesia ni Cristo, sebuah sekte Kristen yang bermula dari Filipina, menyatakan bahwa "Yesus adalah Tuhan" adalah ajaran buatan manusia, sebuah dogma yang tidak berdasar pada Alkitab, melainkan dibuat oleh Gereja Katolik pada abad ke 4 melalu Konsili Nicea. Mereka juga berpendapat bahwa Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak dapat berbuat apa-apa kecuali melalui Tuhan.[25]

Yesus adalah manusia dan juga sekaligus Tuhan

Penganut Tritunggal, dan beberapa anti-Tritunggal yang mengakui sifat ketuhanan Yesus seperti Modalisme, berargumen bahwa kepercayaan mereka didasarkan pada kenyataan bahwa Yesus ada sebagai Anak Bapa dalam daging manusia. Oleh karena itu, Yesus adalah manusia dan juga sekaligus Tuhan, yang menjadi "lebih rendah dari malaikat, demi keselamatan kita" (Ibrani 2:6-8, Mazmur 8:4-6) dan yang mendapat cobaan sebagaimana manusia, namun tidak berdosa (Ibrani 4:14-16). Akan tetapi, sebagian dari anti-Tritunggal menyanggah argumen tersebut dengan berpendapat bahwa daging manusia dari Anak adalah terbatas hanya selama kehidupan duniawi, meski pendukung Tritunggal berpendapat bahwa Yesus tetap pada sifat manusiawinya setelah kebangkitannya. Selain itu, pada 1 Korintus 11:3 ("Kepala dari Kristus ialah Allah") disebutkan posisi Yesus yang tidak setara, melainkan di bahwa Allah Bapa. Ditambah lagi, mereka mengutip Kisah 5:31 dan Filipi 2:9 yang menunjukkan bahwa Yesus menjadi agung setelah kenaikan ke surga, dan Ibrani 9:24, Kisah 7:55, 1 Korintus 15:24, 28, yang mengungkapkan tentang Yesus sebagai pribadi yang berbeda setelah kenaikanNya ke surga.

Terminologi

Tidak ditemukan pada Alkitab

Kristen Unitarian, Restorasionis, dan beberapa golongan lainnya meragukan doktrin Tritunggal karena bersandar pada kosakata yang tidak terdapat dalam Alkitab. Kata "Tritunggal" tidak ditemukan di bagian Alkitab manapun. Selain itu, angka tiga yang ditemukan dalam Alkitab juga sama sekali tidak pernah berkaitan dengan Tuhan, kecuali pada bagian Alkitab yang telah dihapus sejak akhir abad 19 karena dipertanyakan keasliannya, Comma Johanneum (1 Yoh 5:7-8).[29] Anti-Tritunggal juga berargumen bahwa satu-satunya angka yang berkaitan dengan Tuhan dalam Alkitab hanyalah angka Satu, sehingga Tritunggal yang menjelaskan Tiga oknum Tuhan bukanlah berdasar pada Alkitab.

Beberapa contoh istilah lainnya yang tidak ditemukan di dalam Alkitab adalah beberapa "Pribadi" dalam kaitannya dengan Tuhan, istilah "Anak Allah" dan "Allah Roh Kudus", dan "Anak Allah yang Tunggal". Sebagai contoh, dasar dari ajaran Tritunggal adalah bahwa Tuhan terdiri dari tiga pribadi (hipostasis). Istilah hipostasis yang merujuk kepada Allah ini hanya digunakan satu kali dalam Alkitab (Ibrani 1:3), yang menyatakan bahwa Yesus adalah merupakan gambaran instan dari Pribadi Tuhan Yang Maha Esa. Alkitab tidak pernah menggunakan istilah ini untuk hal yang berkaitan dengan Roh Kudus dan tidak pernah secara eksplisit menyebutkan bahwa Anak merupakan hipostasis yang berbeda dari Bapa.

Hasil pemikiran Konstantin

Tentang istilah penting dalam Tritunggal, homoousios (esensi yang sama antara Anak dan Bapa), yang diperkenalkan ke dalam Kredo pada Konsili Nicea Pertama, Pier Franco Beatrice menyatakan: "homoousios merupakan hasil pemikiran langsung dari Konstantin yang berlatar belakang Hermetisisme. Plato yang dijadikan dasar oleh Konstantin hanyalah untuk menampung aspirasi rakyat Mesir. Selain itu, Teologi Hermetik konsubstantialitas, yang berbicara mengenai hubungan antara Logos-Anak dengan Nous-Bapa, hanyalah berputar balik kepada argumen tradisional apologetik. Konstantin telah mencoba menjelaskan teologi Plato dengan dasar Hermetismenya, yang menjadi alasan bagi sang kaisar untuk memasukan istilah homoousios pada Doa Syahadat Nicea."

Penganut Tritunggal mempertahankan hasil pemikiran Konstantin tersebut, karena beranggapan bahwa pemikiran tersebut berdasar pada Alkitab. Selain itu, pemikiran tersebut merupakan tambahan yang diperlukan pada Era Nicene untuk melawan doktrin Arianisme.

Ayat-ayat Alkitab yang Dianggap Bertentangan dengan Tritunggal

Di antara ayat-ayat Alkitab yang dikutip para penentang Tritunggal adalah ayat-ayat yang menyatakan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah Bapa. Ayat-ayat lainnya menyatakan bahwa Yesus adalah seorang manusia biasa. Meskipun para penganut Tritunggal berpendapat bahwa kontradiksi-kontradiksi tersebut adalah bukti dari misteri dan paradoks dari Tritunggal itu sendiri, anti-Tritunggal berargumen bahwa sedikit sekali—jika bukan sama sekali tidak ada—ayat-ayat Alkitab yang mendukung Tritunggal. Berikut adalah sebagian dari daftar yang dianggap bertentangan dengan konsep Tritunggal.

Hanya Ada Satu Tuhan

* Matius 4:10 : "Maka berkatalah Yesus kepadanya: 'Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!.'"
* Yohanes 17:3 : "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."
* 1 Korintus 8:5-6 : "Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi—dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian.

Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup."

* 1 Timotius 2:5 : "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,"
* Yakobus 2:19: "Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."

Anak dan Bapa Tidak Setara

* Markus 13:32 : "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
* Yohanes 14:28 : "Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku."
* Yohanes 17:20-23 : "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku."
* Yohanes 20:17 : "Kata Yesus kepadanya: 'Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.'"
* Kisah Para Rasul 7:55-56 : "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: 'Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.'"
* Kolose 1:15 : "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,"
* 1 Korintus 15:24-28 : "Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.


http://id.wikipedia.org/wiki/Nontrinitarisme

Sufisme

Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa arab: تصوف , ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau kombinasi dari beberapa tradisi[rujukan?]. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia.

Etimologi

Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.

Yang lain menyarankan bahwa etimologi dari Sufi berasal dari "Ashab al-Suffa" ("Sahabat Beranda") atau "Ahl al-Suffa" ("Orang orang beranda"), yang mana dalah sekelompok muslim pada waktu Nabi Muhammad yang menghabiskan waktu mereka di beranda masjid Nabi, mendedikasikan waktunya untuk berdoa.

Sejarah paham

Banyak pendapat pro dan kontra mengenai asal-usul ajaran tasawuf, apakah ia berasal dari luar atau dari dalam agama Islam sendiri. Berbagai sumber mengatakan bahwa ilmu tasauf sangat lah membingungkan

Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakam paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah. Dan orang-orang Islam baru di daerah Irak dan Iran (sekitar abad 8 Masehi) yang sebelumnya merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham-paham tertentu. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan. Hal ini didorong oleh kesungguhannya untuk mengamalkan ajarannya, yaitu dalam hidupannya sangat berendah-rendah diri dan berhina-hina diri terhadap Tuhan. Mereka selalu mengenakan pakaian yang pada waktu itu termasuk pakaian yang sangat sederhana, yaitu pakaian dari kulit domba yang masih berbulu, sampai akhirnya dikenal sebagai semacam tanda bagi penganut-penganut paham tersebut. Itulah sebabnya maka pahamnya kemudian disebut PAHAM SUFI, SUFISME atau PAHAM TASAWUF, dan orangnya disebut ORANG SUFI.

Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal-usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad. Berasal dari kata "beranda" (suffa), dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan di atas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad.

Pendapat lain menyebutkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat Islam di zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, khususnya karena faktor politik.Pertikaian antar umat Islam karena karena faktor politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan ‘uzlah , yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi yang seringkali menipu dan menjerumuskan. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh Hasan Al-Bashiri pada abad kedua Hijriyah. Kemudian diikuti oleh figur-figaur lain seperti Shafyan al-Tsauri dan Rabi’ah al-‘Adawiyah.

Beberapa definisi sufisme:

* Yaitu paham mistik dalam agama Islam sebagaimana Taoisme di Tiongkok dan ajaran Yoga di India (Mr. G.B.J Hiltermann & Prof.Dr.P.Van De Woestijne).
* Yaitu aliran kerohanian mistik (mystiek geestroming) dalam agama Islam (Dr. C.B. Van Haeringen).

Pendapat yang mengatakan bahwa sufisme/tasawuf berasal dari dalam agama Islam:

* Asal-usul ajaran sufi didasari pada sunnah Nabi Muhammad. Keharusan untuk bersungguh-sungguh terhadap Allah merupakan aturan di antara para muslim awal, yang bagi mereka adalah sebuah keadaan yang tak bernama, kemudian menjadi disiplin tersendiri ketika mayoritas masyarakat mulai menyimpang dan berubah dari keadaan ini. (Nuh Ha Mim Keller, 1995)
* Seorang penulis dari mazhab Maliki, Abd al-Wahhab al-Sha'rani mendefinisikan Sufisme sebagai berikut: "Jalan para sufi dibangun dari Qur'an dan Sunnah, dan didasarkan pada cara hidup berdasarkan moral para nabi dan yang tersucikan. Tidak bisa disalahkan, kecuali apabila melanggar pernyataan eksplisit dari Qur'an, sunnah, atau ijma." [11. Sha'rani, al-Tabaqat al-Kubra (Kairo, 1374), I, 4.]

Pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari luar agama Islam:

* Sufisme berasal dari bahasa Arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen (yaitu orang yang hidupnya menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan). Dunia Kristen, neo platonisme, pengaruh Persi dan India ikut menentukan paham tasawuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran Islam (Mr. G.B.J Hiltermann & Prof.Dr.P.Van De Woestijne).
* (Sufisme)yaitu ajaran mistik (mystieke leer) yang dianut sekelompok kepercayaan di Timur terutama Persi dan India yang mengajarkan bahwa semua yang muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali (als idealish verschijnt), manusia sebagai pancaran (uitvloeisel) dari Tuhan selalu berusaha untuk kembali bersatu dengan DIA (J. Kramers Jz).

* Al Quran pada permulaan Islam diajarkan cukup menuntun kehidupan batin umat Muslimin yang saat itu terbatas jumlahnya. Lambat laun dengan bertambah luasnya daerah dan pemeluknya, Islam kemudian menampung perasaan-perasaan dari luar, dari pemeluk-pemeluk yang sebelum masuk Islam sudah menganut agama-agama yang kuat ajaran kebatinannya dan telah mengikuti ajaran mistik, keyakinan mencari-cari hubungan perseorangan dengan ketuhanan dalam berbagai bentuk dan corak yang ditentukan agama masing-masing. Perasaan mistik yang ada pada kaum Muslim abad 2 Hijriyah (yang sebagian diantaranya sebelumnya menganut agama Non Islam, semisal orang India yang sebelumnya beragama Hindu, orang-orang Persi yang sebelumnya beragama Zoroaster atau orang Siria yang sebelumnya beragama Masehi) tidak ketahuan masuk dalam kehidupan kaum Muslim karena pada mereka masih terdapat kehidupan batin yang ingin mencari kedekatan diri pribadi dengan Tuhan. Keyakinan dan gerak-gerik (akibat paham mistik) ini makin hari makin luas mendapat sambutan dari kaum Muslim, meski mendapat tantangan dari ahli-ahli dan guru agamanya. Maka dengan jalan demikian berbagai aliran mistik ini yang pada permulaannya ada yang berasal dari aliran mistik Masehi, Platonisme, Persi dan India perlahan-lahan mempengaruhi aliran-aliran di daam Islam (Prof.Dr.H.Abubakar Aceh).

* Paham tasawuf terbentuk dari dua unsur, yaitu (1) Perasaan kebatinan yang ada pada sementara orang Islam sejak awal perkembangan Agama Islam,(2) Adat atau kebiasaan orang Islam baru yang bersumber dari agama-agama non-Islam dan berbagai paham mistik. Oleh karenanya paham tasawuf itu bukan ajaran Islam walaupun tidak sedikit mengandung unsur-unsur Ajaran Islam, dengan kata lain dalam Agama Islam tidak ada paham Tasawuf walaupun tidak sedikit jumah orang Islam yang menganutnya (MH. Amien Jaiz, 1980).

* Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu. Menurut Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam , dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi dan zuhud Buddha" - At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28.(Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc).

Tokoh tasawuf di Indonesia

Tokoh –tokoh yang mempengaruhi tasawuf di Indonesia yaitu: Hamzah Al-Fasuri, Nurddin Ar-Raniri, Syekh Abdurrauf As-Sinkili, [[Syekh Yusuf Al-Makasari]].[8]

Contoh paham

Berikut contoh paham Sufi atau paham tasauf :

*Paham kesatuan wujud

Paham ini berisi keyakinan bahwa manusia dapat bersatu dengan Tuhan. Penganut paham kesatuan wujud ini mengambil dalil Al Quran yang dianggap mendukung penyatuan antara ruh manusia dengan Ruh Allah dalam penciptaan manusia pertama, Nabi Adam AS:

“...Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (As Shaad; 72)”

Sehingga ruh manusia dan Ruh Allah dapat dikatakan bersatu dalam sholat karena sholat adalah me-mi'rajkan ruh manusia kepada Ruh Allah Azza wa Jalla . Atas dasar pengaruh 'penyatuan' inilah maka kezuhudan dalam sufi dianggap bukan sebagai kewajiban tetapi lebih kepada tuntutan bathin karena hanya dengan meninggalkan/ tidak mementingkan dunia lah kecintaan kepada Allah semakin meningkat yang akan bepengaruh kepada 'penyatuan' yang lebih mendalam.

Paham ini dikalangan penganut paham kebatinan juga dikenal sebagai paham manunggaling kawula lan gusti yang berarti bersatunya antara hamba dan Tuhan.

*Kedudukan syariat dalam empat tingkatan spiritual

Syari'at dalam perspektif faham tasawuf ada yang menggambarkannya dalam bagan Empat Tingkatan Spiritual Umum dalam Islam, syariat, tariqah atau tarekat, hakikat. Tingkatan keempat, ma'rifat, yang 'tak terlihat', sebenarnya adalah inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari kempat tingkatan spiritual tersebut.

Sebuah tingkatan menjadi fondasi bagi tingkatan selanjutnya, maka mustahil mencapai tingkatan berikutnya dengan meninggalkan tingkatan sebelumnya. Sebagai contoh, jika seseorang telah mulai masuk ke tingkatan (kedalaman beragama) tarekat, hal ini tidak berarti bahwa ia bisa meninggalkan syari'at. Yang mulai memahami hakikat, maka ia tetap melaksanakan hukum-hukum maupun ketentuan syariat dan tarekat.

Kekuatan tasawuf

Tasawuf merupakan suatu kekuatan. Hal itu karena jiwa kaum sufi tiada harganya di jalan Allah. Mereka merelakan jiwa mereka untuk menegakan kalimat tuhan. Mereka membebani diri dengan kepayahan untuk menyebarkan agama (khususnya) Islam di wilayah-wilayah Afrika dan negri-negri yang belum di taklukan oleh pasukan Islam. Pengaruh mereka cukup besar dalam menyebarkan Islam di negri Melayu (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina). Juga negri-negri lainnya di dunia.[9]

Tasawuf dan ilmu pengetahuan

Ilmu yang di zaman Yunani kuno diberi citra, bahkan diidentikkan dengan filsafat. tasawuf sebagai ilmu juga diarahkan untuk kepentingan agama (Kristiani), baru memperoleh sifat kemandiriannya semenjak adanya gerakan Renaisessance dan [[Aufklarung]. Semenjak itu pula manusia merasa bebas, tidak mempunyai komitmen dengan apa atau siapapun (agama, tradisi, sistem pemerintahan, otoritas politik dan lain sebagainya) selain komitmen dengan dirinya sendiri untuk mempertahankan kebebasannya dalam menentukan cara dan sarana menuju kehidupan yang hendak dicapai.

Kesenian sufi

Sufisme telah menyumbang cukup banyak puisi dalam Bahasa Arab, Bahasa Turki, Bahasa Farsi, Bahasa Kurdi, Bahasa Urdu, Bahasa Punjab, Bahasa Sindhi, yang paling dikenal mencakup karya dari Jalal al-Din Muhammad Rumi, Abdul Qader Bedil, Bulleh Shah, Amir Khusro, Shah Abdul Latif Bhittai, Sachal Sarmast, Sultan Bahu, tradisi-tradisi dan tarian persembahan seperti Sama dan musik seperti Qawalli.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sufisme

Sunni

Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Bahasa Arab: أهل السنة والجماعة) atau lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah (bahasa Arab: أهل السنة) atau Sunni. Ahlussunnah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran Syi'ah.

Terminologi

Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang Rasulullah berada di atasnya dan juga para sahabatnya. Oleh karena itu Ahlus Sunnah yang sebenarnya adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.

Sejarah

Fitnah di tubuh Islam

Fitnah pada saat wafatnya Rasulullah Muhammad

Ketika Rasulullah Muhammad SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan Anshar siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan mengakibatkan perang saudara antar kaum muslimin muhajirin dan anshor. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukkan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.

Fitnah masa khalifah ke-3

Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang cukup serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Utsman. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir yang hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman yang sesat untuk mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam. Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori oleh para bekas pelaku pembunuhan terhadap Utsman, berhasil membunuh beliau dengan sadis ketika beliau sedang membaca Qur'an.

Fitnah masa khalifah ke-4

Segera setelah bai'at Khalifah Ali mengalami kesulitan bertubi-tubi. Orang-orang yang terpengaruh Abdullah bin Saba' terus menerus mengadu domba para sahabat. Usaha mereka berhasil. Para sahabat salah paham mengenai kasus hukum pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Merekalah Golongan Khawarij

Tahun Jama'ah

Kaum Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami shalat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut tahun persatuan ('am al-jama'ah).

Sunnah Madinah

Kaum muslimin mendalami agama berdasarkan Al-Qur'an, dan memperhatikan serta ingin mempertahankan sunnah Nabi di Madinah. Akhirnya ilmu hadits yang berkembang selama beberapa abad, sampai tuntasnya masalah pembukuan hadis sebagai wujud nyata Sunnah pada sekitar akhir abad ke-3 hijriyah. Saat itu, lengkap sudah kodifikasi hadis dan menghasilkan al-Kutub al-Sittah (Buku Yang Enam) yakni oleh al-Bukhari (w. 256 H), Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah (w. 273 H), Abu Dawud (w. 275), al-Turmudzi (w. 279 H), dan al-Nasa'i (w. 303 H).

Perkembangannya kemudian

Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencari bentuk, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal kekuasaan Bani Abbasiyah.

Mazhab / aliran Fikih

Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan) tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tida ada keterangan tegas dan jelas dalam Alquran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan kita adalah Rasulullah saw. dan beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim maka tidak cukup waktu sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah.

Hanafi

Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan).

Maliki

Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.[rujukan?] Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan terkadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits.

Syafi'i

Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.[rujukan?]

Hambali

Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sunni

Syi'ah

Syi’ah (Bahasa Arab: شيعة, Bahasa Persia: شیعه) ialah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Muslim Syi'ah mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali.Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran Syi'ah.

Etimologi

Istilah Syi'ah berasal dari kata Bahasa Arab شيعة Syī`ah. Bentuk tunggal dari kata ini adalah Syī`ī شيعي.

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali شيعة علي artinya "pengikut Ali", yang berkenaan tentang Q.S. Al-Bayyinah ayat khoirulbariyyah, saat turunnya ayat itu Nabi SAW bersabda: "Wahai Ali kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung" (ya Ali anta wa syi'atuka humulfaaizun.

Syi'ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib sangat utama diantara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah mengalami perpecahan sebagaimana Sunni juga mengalami perpecahan mazhab.

Ikhtisar

Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga terpercaya dari tradisi Sunnah.

Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad, dan perintah Nabi berarti wahyu dari Allah.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan.

Tanpa memperhatikan perbedaan tentang khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.

Doktrin

Dalam Syi'ah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin {masalah penerapan agama). Syi'ah memiliki Lima Ushuluddin:

1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
2. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia
4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
5. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).Dimensi ketuhanan Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang). Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2) Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70) Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al-Maa'idah / QS. 5:17) Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149) Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96) Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat. Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2) Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70) Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al-Maa'idah / QS. 5:17) Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149) Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96) Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat. nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah:

1. Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.
2. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.
3. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada.
4. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci.
5. Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW.


Sekte dalam Syi'ah

Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte[rujukan?]. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni:

Dua Belas Imam

Disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam); dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu:

1. Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2. Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5. Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6. Jafar bin Muhammad (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
7. Musa bin Ja'far (745–799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
8. Ali bin Musa (765–818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
9. Muhammad bin Ali (810–835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
10. Ali bin Muhammad (827–868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
11. Hasan bin Ali (846–874), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari
12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

Ismailiyah

Disebut juga Tujuh Imam; dinamakan demikian sebab mereka percaya bahwa imam hanya tujuh orang dari 'Ali bin Abi Thalib, dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah Isma'il. Urutan imam mereka yaitu:

1. Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2. Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5. Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6. Ja'far bin Muhammad (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
7. Ismail bin Ja'far (721 – 755), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim.

Zaidiyah

Disebut juga Lima Imam; dinamakan demikian sebab mereka merupakan pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka dapat dianggap moderat karena tidak menganggap ketiga khalifah sebelum 'Ali tidak sah. Urutan imam mereka yaitu:

1. Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2. Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5. Zaid bin Ali (658–740), juga dikenal dengan Zaid bin Ali asy-Syahid, adalah anak Ali bin Husain dan saudara tiri Muhammad al-Baqir.

Kontroversi tentang Syi'ah

Hubungan antara Sunni dan Syi'ah telah mengalami kontroversi sejak masa awal terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut Bani Umayyah dan para pengikut Ali bin Abi Thalib. Sebagian kaum Sunni menyebut kaum Syi'ah dengan nama Rafidhah, yang menurut etimologi bahasa Arab bermakna meninggalkan. Dalam terminologi syariat Sunni, Rafidhah bermakna "mereka yang menolak imamah (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar bin Khattab, berlepas diri dari keduanya, dan sebagian sahabat yang mengikuti keduanya".

Sebagian Sunni menganggap firqah (golongan) ini tumbuh tatkala seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba yang menyatakan dirinya masuk Islam, mendakwakan kecintaan terhadap Ahlul Bait, terlalu memuja-muji Ali bin Abu Thalib, dan menyatakan bahwa Ali mempunyai wasiat untuk mendapatkan kekhalifahan. Syi'ah menolak keras hal ini. Menurut Syiah, Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif.

Namun terdapat pula kaum Syi'ah yang tidak membenarkan anggapan Sunni tersebut. Golongan Zaidiyyah misalnya, tetap menghormati sahabat Nabi yang menjadi khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Mereka juga menyatakan bahwa terdapat riwayat-riwayat Sunni yang menceritakan pertentangan diantara para sahabat mengenai masalah imamah Abu Bakar dan Umar.

Sebutan Rafidhah oleh Sunni

Sebutan Rafidhah ini erat kaitannya dengan sebutan Imam Zaid bin Ali yaitu anak dari Imam Ali Zainal Abidin, yang bersama para pengikutnya memberontak kepada Khalifah Bani Umayyah Hisyam bin Abdul-Malik bin Marwan di tahun 121 H.

* Syaikh Abul Hasan Al-Asy'ari berkata: "Zaid bin Ali adalah seorang yang melebihkan Ali bin Abu Thalib atas seluruh shahabat Rasulullah, mencintai Abu Bakar dan Umar, dan memandang bolehnya memberontak terhadap para pemimpin yang jahat. Maka ketika ia muncul di Kufah, di tengah-tengah para pengikut yang membai'atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap Abu Bakar dan Umar. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka ia katakan kepada mereka: "Kalian tinggalkan aku?" Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan Rafidhah dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka "Rafadhtumuunii".

* Pendapat Ibnu Taimiyyah dalam "Majmu' Fatawa" (13/36) ialah bahwa Rafidhah pasti Syi'ah, sedangkan Syi'ah belum tentu Rafidhah; karena tidak semua Syi'ah menolak Abu Bakar dan Umar sebagaimana keadaan Syi'ah Zaidiyyah.

* Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata: "Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu? Maka beliau (Imam Ahmad) menjawab: 'Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakar dan Umar'."

* Pendapat yang agak berbeda diutarakan oleh Imam Syafi'i. Meskipun mazhabnya berbeda secara teologis dengan Syi'ah, tetapi ia pernah mengutarakan kecintaannya pada Ahlul Bait dalam diwan asy-Syafi'i melalui penggalan syairnya: "Kalau memang cinta pada Ahlul Bait adalah Rafidhah, maka ketahuilah aku ini adalah Rafidhah".



http://id.wikipedia.org/wiki/Syi%27ah

Vlad Ţepeş (Dracula)

Assalamualaikum, wr.wb.

Kita pasti sering mendengar kisah tentang makhluk penghisap darah manusia yang hidup abadi dan hanya dapat mati karena salib, bawang putih, dan atribut ke-Kristenan yang lain, yang biasa disebut sebagai Dracula. Tapi tahukah kita siapa sosok Dracula itu yang sebenarnya? Tanpa mengurangi dan menambahkan unsur keasliannya, saya menulis ringkasan kisah Vlad Ţepeş (Dracula)dan peran dia dalam Perang Salib. Tanpa bermaksud mengintimidasi satu pihak, saya hanya menulis sejarah yang sebenarnya. Semoga berguna sebagai pedoman dalam memahami ragam aspek kebenaran.

Vlad Ţepeş (Dracula)

Vlad III, Pangeran Wallachia (c. 1431 – Desember 1476), dikenal sebagai Vlad Ţepeş pelafalan [ˈvlad ˈt͡sepeʃ]) atau Dracula (dalam Bahasa Indonesia seringkali diubah menjadi Drakula), adalah pangeran Wallachia yang berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476.

Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya.

Vlad III terkenal karena menginspirasi nama karakter vampir pada novel Bram Stoker tahun 1897, Drakula.

Masa muda

Vlad dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 di benteng Schäßburg, Transilvania, Kerajaan Hongaria di Rumania sekarang. Ayahnya, Vlad II adalah gubernur militer di Transylvania. Ia diangkat oleh Raja Honggaria, Sigismund dan dijadikan anggota dari orde naga (dalam bahasa Rumania Dracul berarti Naga). Vlad III yang mewarisi gelar ayahnya otomatis disebut Draculea atau Anak Naga. Dalam bahasa Inggris, Draculea menjadi Dracula. Ibunya adalah seorang putri dari Moldavia.

Dua tahun setelah kelahiran Dracula, pasukan Turki telah berhasil menyeberangi Sungai Donau dan siap menyerang daerah kekuasaan Raja Sigismund. Raja pun memerintahkan Vladd II untuk maju berperang. Dengan kesabaran Vlad II akhirnya dapat merebut takhta Wallachia. Ia hanya memerintah selama tujuh tahun sebelum akhirnya Turki Utsmaniyah datang menyerang. Vlad II sadar ia tidak akan menang lalu menetralkan diri menghadari utusan Turki Utsmaniyah. Hal ini membuat Raja Sigismund marah. Ia mengusir Vladd II dan mengantikannya dengan Janos Hunyadi.

Setahun kemudian Vlad II kembali ke Wallachia dan merebut takthanya dengan bantuan Turki Utsmaniyah. Sebagai jaminan kesetiaannya ia mengirim dua puteranya, Dracula dan Radu ke Turki. Saat itu Dracula muda berusia 11 tahun.

Sebagai Tawanan di Turki

Dracula sendiri menganut agama Katolik sesuai agama orang tuanya.Berbeda dengan saudaranya, Radu akhirnya memeluk agama Islam sewaktu di Turki. Dracula sendiri demi politik agar tidak didiskriminasi memeluk Islam selama berada di Turki. Disana ia banyak sekali mempelajari teknik-teknik perang dari pasukan Turki Utsmaniyah.

Konon bibit kejam ia dapatkan dari Wallachia. Kekejaman di kota itu adalah pemandangan sehari-hari. Ia membawa kekejaman itu dan memumpuk dendam sewaktu di Turki dan menunggu saatnya membalas dendam. Ia pun suka membunuh binatang kecil tak berdaya jika tidak dapat melampiaskan kekejamannya.

Kembali ke Wallachia

Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh Turki Utsmaniyah. Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat. Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali Wallachia dari Kerajaan Hungaria. Ia berhasil walau satu bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi. Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhta Wallachia. Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia. Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.

Sementara itu di Wallachia, Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan Turki Utsmaniyah. Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi. Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang Turki Utsmaniyah. Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpin Machiavelli yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.

Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya Transilvania. Saat itu terjadilah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmaniyah, tanda kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik dalam Perang Salib. Pada tahun kematian Janos Hunyadi, Dracula berhasil menggempur Vladislav II di Wallachia dan berhasil merebut takhta Wallachia yang ia rasa sebagai haknya.

Masa pemerintahan

Hal pertama yang Dracula lakukan sebagai penguasa adalah melakukan reformasi dengan cara menyula (impale). Sula sendiri adalah metode pembunuhan dengan dengan cara menusukkan tiang pancang sebesar lengan orang dewasa ke bagian dubur korbannya dan mendirikan pancang tersebut. Orang-orang pertama yang menjadi korbannya adalah para bangsawan di Wallachia. Sebelum kedatangan Dracula, para bangsawan itu adalah penguasa Wallachia. Penguasa takhta Wallachia hanyalah boneka belaka. Setelah pembunuhan para bangsawan serta keluarganya, Dracula membagikan tanah-tanah bangsawan kepada petani kecil yang setia padanya. Para bangsawan yang selamat segera melarikan diri atau bungkam setelah kejadian itu. Ia kemudian dikenal dengan nama Vlad Ţepeş atau Vlad Sang Penyula.

Semenjak itu ia memperketat semua peraturan di Wallachia untuk menjamin pemerintahannya. Ia memberlakukan hukuman berat bagi pelaku kejahatan, ini tentunya membuat Wallachia menjadi daerah yang aman karena orang-orang takut akan hukuman-hukuman berat tesebut.

Benteng Poenari

Dracula memusatkan semua pemerintahannya di Benteng Poenari. Benteng ini dibangun dari keringat para pangeran dan keluarganya yang ditawan pada hari Paskah. Hari itu semua dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan kasar membangun kastil setelah diberi jamuan besar-besaran. Beberapa pangeran yang melawan ditangkap dan disula di tempat.

Benteng ini akhirnya dikepung oleh Radu yang menyerang atas perintah Sultan Mehmed II. Radu adalah panglima perang sekaligus anggota dari kesatuan Yanisari, orde yang dibentuk untuk menandingi Orde Naga (Dracul).

Malam sebelum penyerangan, seorang hamba Dracula yang dikirim bersamanya ke Turki dan saat itu melayani Radu, memanahkan pesan agar tuannya kabur. Istri Dracula yang menerimanya. Istrinya segera memberitahu agar Dracula segera melarikan diri. Dracula menolak dan bersikeras bertahan. Istrinya tidak mau menjadi tahanan perang maka ia melompat dari kamar tidurnya dan jatuh di anak Sungai Arges. Sekarang sungai itu diberi nama Sungai Permaisuri (Răul Doamnei). Ternyata diketahui setelahnya bahwa saat istrinya melompat bunuh diri, Dracula justru melarikan diri lewat lorong rahasia.

Masa Pengasingan

Dari benteng Poenari, Dracula melarikan diri ke arah barat menuju daerah Brasov.Ia segera menemui raja Hongaria yang baru yaitu Matthias Corvinus. Sesampainya disana ia bukannya dijamu malahan dijadikan tawanan. Ia ditempatkan sebagai tahanan di Istana Visegard. Disini kebiasaannya menyiksa binatang kecil kembali kambuh. Penjaga Istana Visegard enggan bertemu jika tidak mempunyai keperluan.

Untuk memuaskan keluarga kerajaan Dracula masuk agama Katolik. Ia pun dipindahkan ke vila di areal kerajaan. Disana ia bertemu Ilona Szilagy, seorang perempuan kemenakan Raja Matthias. Setelah resmi menikah ia mengabdi pada Raja Matthias selama 13. Pada bulan Juli 1375 M ia kembali menyerang Wallachia dengan bantuan Pangeran Stephen Bathory dari Transilvania dan Pangeran Stephen The Great dari Moldavia, memasuki masa pemerintahan kedua. Saat itu pula Randu, saudaranya telah meninggal karena terkena penyakit syphilis. Pemerintahan di Wallachia dipegang oleh Basarab, seorang anggota dinasti Danesti.

Masa pemerintahan kedua

Masa pemerintahan kedua ini hanya berlangsung satu tahun karena setelah berhasil Stephen meninggalkan Dracula, mengurangi banyak dari total pasukan yang menggempur Wallachia. Ia banyak menghabiskan waktunya di Gereja Snagov. Sehari-hari ia hanya mengikuti misa dan berbincang dengan kepala biara. Ia pun sempat bertanya apakah dosanya dapat diampuni. Ia pun berpesan agar dikuburkan di gereja itu. Kali ini kekejamannya hampir hilang sama sekali. Ia hanya merenung dan memikirkan segala yang telah ia lakukan.

Kematian

Di saat kekuasaan Dracula mulai memudar, Perang Salib justru sedang berkobar.Sultan Mehmed II memimpin pasukan Turki Utsmaniyah menggempur Eropa Barat. Dracula ditugaskan untuk menyambut pasukan musuh. Kali ini Dracula meninggalkan Wallachia dengan menitipkan anak dan istrinya di Transilvania. Kepergiannya tidak mendapat dukungan rakyat. Rakyat seolah tak peduli ada peperangan di luar sana.

Ia pun memimpin pasukan yang terhitung kecil ke Danau Snagov yang akhirnya berhadapan dengan musuh. Pada bulan Desember tahun 1476 akhirnya ia meninggal dunia dalam perang itu.

Legenda Kematian Dracula

Dracula punya banyak musuh. Itulah yang mendasari sebuah legenda bahwa ia dibunuh oleh prajuritnya sendiri. Konon diantara prajurit-prajuritnya terdapat pembunuh bayaran dari lawan-lawan Dracula. Musuhnya pun mencari celah agar dapat membunuh Dracula di saat lengah.

Versi lain mengatakan bahwa ia dibunuh seorang prajurit Turki Utsmaniyah yang menyamar sebagai pelayan. Sultan Mehmed II telah membentuk unit khusus bernama Yanisari yang tujuan utamanya adalah membunuh Dracula. Pada saat menjelang kematiannya, salah seorang Yanisari berhasil menyusup dan membunuh Dracula di saat sedang istirahat.

Ia pun konon meninggal terbunuh oleh prajuritnya sendiri karena berpakaian seperti prajurit Turki Utsmaniyah. Padahal Dracula menyamar untuk memasuki pertahanan musuh.

Bagaimanapun terbunuhnya Dracula, semua mengarah pada satu akhir.[10] Kepalanya dipenggal dan dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti. Mayat Dracula akhirnya ditemukan di tepian Danau Snagov oleh biarawan Snagov. Mereka membawanya ke Gereja Snagov sesuai permintaannya.

Sang Vampir

Vlad III tak ayal identik dengan hasil karya literatur vampir berjudul Dracula oleh pengarang Irlandia, Bram Stoker. Banyak yang berspekulasi tentang mengapa Bram Stoker memilih nama Dracula sebagai peran antagonis di novelnya. Ada yang mengatakan bahwa itu semua adalah cara dunia barat mengaburkan kekejamannya kepada korban-korbannya. Pada sebuah penelian oleh Raymond McNally dan Radu Florescu dari Boston College di Massachusetts berjudul "In Search of Dracula" menyatakan bahwa Dracula didasarkan dari karakter kejam Vlad III. Tapi pada sebuah penelitian ilmiah terkini oleh Professor Elizabeth Miller dari Universitas Newfoundland di Kanada semua terjawab lewat catatan-catatan Bram Stoker.

Pada penelitian itu Professor Miller mengumpulkan semua catatan selama hidup Bram Stoker dan menemukan fakta bahwa Bram Stoker menemukan nama Dracula dari buku William Wilkerson berjudul An Account of the Principalities of Wallachia and Moldavia.Pada catatan itu ditemukan bahwa Bram Stoker meminjam buku itu dari Perpustakaan Whitby di Inggris Utara. Kontras dengan pandangan tentang pengaburan kekejamannya, Bram Stoker sama sekali tidak tahu-menahu tentang kekejaman Vlad III.

Dracula sendiri selama hidupnya tidak pernah meminum darah layaknya vampir. Bahkan musuh bebuyutannya Kesultanan Utsmaniyah pun tidak pernah menyebut Dracula sebagai makhluk penghisap darah tersebut.

Vlad di mata dunia
Rumania

Bagi rakyat Dracula adalah seorang pahlawan nasional.Ini terjadi karena usahanya menjaga Wallachia dari serangan musuh Kesultanan Utsmaniyah. Bahkan kekejamannya pada para bangsawan adalah cara Dracula menstabilitasi negara dan menggulingkan kekuasaan bangsawan itu kepada rakyat kecil.

Pada sebuah cerita tentang Piala Emas Dracula, ia menaruh sebuah piala emas di tengah kota untuk menjaga kejujuran rakyatnya. Piala itu berisi air dimana semua orang boleh meminumnya tapi tidak boleh memindahkan dan membawa piala tersebut.Ini adalah cara Dracula mengajarkan kejujuran rakyatnya yang dipandang bijaksana oleh rakyat Rumania.

Jerman dan Eropa Barat

Di Jerman dan negara Eropa Barat lainnya Dracula dipandang sebagai tirani berdarah dingin. Konon ia menyula lebih dari 500 pedagang Jerman dalam sebuah penyerangan di Transilvania.] Hal ini membuat orang Jerman dan Eropa Barat saat itu membenci kekejaman Dracula.

Kesultanan Utsmaniyah atau Turki

Sebagai musuh utama Dracula, Kesultanan Utsmaniyah tentu membenci Dracula. Ia pernah membantai prajurit Kesultanan Utsmaniyah di Tirgoviste, membakar pemuda pelajar Turki di Wallachia, memaku topi utusan Kesultanan Utsmaniyah yang lupa melepas topi, menyula 30.000 pedagang Turki.

sebagai referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Vlad_%C5%A2epe%C5%9F

Jumat, 23 Juli 2010

Obsesif-kompulsif Personality Disorder

Obsesif-kompulsif Personality Disorder ini ditandai dengan keasyikan dengan keteraturan, perfeksionisme, dan kontrol mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi. This Ini

When rules and established procedures do not dictate the correct answer, decision making may become a time-consuming, often painful process. Individuals with Obsessive-Compulsive Personality Disorder may have such difficulty deciding which tasks take priority or what is the best way of doing some particular task that they may never get started on anything. Ketika aturan dan prosedur yang ditetapkan tidak mendikte jawaban yang benar, pengambilan keputusan bisa menjadi memakan, sering kali proses menyakitkan apa. Individu dengan Obsesif-Kompulsif Personality Disorder mungkin seperti mengalami kesulitan menentukan tugas mana yang menjadi prioritas atau adalah cara terbaik untuk melakukan beberapa tugas tertentu bahwa mereka tidak akan pernah memulai sesuatu.

They are prone to become upset or angry in situations in which they are not able to maintain control of their physical or interpersonal environment, although the anger is typically not expressed directly. Mereka cenderung menjadi kecewa atau marah dalam situasi di mana mereka tidak mampu mempertahankan kontrol atas fisik atau lingkungan interpersonal, meskipun kemarahan biasanya tidak diungkapkan secara langsung. For example, a person may be angry when service in a restaurant is poor, but instead of complaining to the management, the individual ruminates about how much to leave as a tip. Sebagai contoh, seseorang mungkin marah pada saat jasa di restoran yang miskin, tapi bukannya mengeluh kepada manajemen, individu ruminates tentang berapa banyak meninggalkan sebagai tip. On other occasions, anger may be expressed with righteous indignation over a seemingly minor matter. Pada kesempatan lain, kemarahan dapat dinyatakan dengan benar marah atas masalah yang tampaknya kecil.

People with this disorder may be especially attentive to their relative status in dominance-submission relationships and may display excessive deference to an authority they respect and excessive resistance to authority that they do not respect. Orang dengan kelainan ini dapat sangat memperhatikan status relatif mereka dalam penyerahan-hubungan dominasi dan dapat menampilkan rasa hormat berlebihan pada suatu otoritas mereka menghormati dan resistensi yang berlebihan kepada otoritas bahwa mereka tidak menghormati.

Individuals with this disorder usually express affection in a highly controlled or stilted fashion and may be very uncomfortable in the presence of others who are emotionally expressive. Individu dengan gangguan ini biasanya mengungkapkan kasih sayang dalam sangat dikendalikan atau kaku fashion dan mungkin sangat tidak nyaman di hadapan orang lain yang ekspresif secara emosional. Their everyday relationships have a formal and serious quality, and they may be stiff in situations in which others would smile and be happy (eg, greeting a lover at the airport). They carefully hold themselves back until they are sure that whatever they say will be perfect. hubungan sehari-hari mereka memiliki kualitas formal dan serius, dan mereka mungkin kaku dalam situasi di mana orang lain akan tersenyum dan bahagia (misalnya, ucapan seorang kekasih di bandara). Mereka hati-hati menahan diri kembali sampai mereka yakin bahwa apa pun yang mereka katakan akan menjadi sempurna. They may be preoccupied with logic and intellect. Mereka mungkin sibuk dengan logika dan intelek.
Symptoms of Obsessive-Compulsive Personality Disorder Gejala Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif

A pervasive pattern of preoccupation with orderliness, perfectionism, and mental and interpersonal control, at the expense of flexibility, openness, and efficiency, beginning by early adulthood and present in a variety of contexts, as indicated by four (or more) of the following: Pola meresap keasyikan dengan ketertiban, perfeksionisme, dan kontrol mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, yaitu dimulai dengan dewasa awal dan hadir dalam berbagai konteks, seperti ditunjukkan oleh empat (atau lebih) dari yang berikut :

* Is preoccupied with details, rules, lists, order, organization, or schedules to the extent that the major point of the activity is lost Apakah sibuk dengan rincian, aturan, daftar, urutan, organisasi, atau jadwal sampai-sampai titik utama kegiatan ini adalah hilang
* Shows perfectionism that interferes with task completion (eg, is unable to complete a project because his or her own overly strict standards are not met) Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu tugas selesai (misalnya, tidak mampu untuk menyelesaikan sebuah proyek karena dia sendiri atau terlalu ketat standarnya tidak dipenuhi)
* Is excessively devoted to work and productivity to the exclusion of leisure activities and friendships (not accounted for by obvious economic necessity) Apakah berlebihan yang ditujukan untuk kerja dan produktivitas dengan mengesampingkan aktivitas waktu luang dan persahabatan (tidak dicatat dengan kebutuhan ekonomi jelas)
* Is overconscientious, scrupulous, and inflexible about matters of morality, ethics, or values (not accounted for by cultural or religious identification) Apakah overconscientious, teliti, dan tidak fleksibel tentang hal-hal moral, etika, atau nilai-nilai (tidak dicatat dengan budaya atau agama identifikasi)
* Is unable to discard worn-out or worthless objects even when they have no sentimental value Tidak dapat membuang usang atau benda berharga bahkan ketika mereka tidak memiliki nilai sentimental
* Is reluctant to delegate tasks or to work with others unless they submit to exactly his or her way of doing things Apakah enggan untuk mendelegasikan tugas atau bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk padanya tepat atau caranya melakukan sesuatu
* Adopts a miserly spending style toward both self and others; money is viewed as something to be hoarded for future catastrophes Mengadopsi gaya belanja pelit baik terhadap diri dan orang lain; uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana di masa depan
* Shows significant rigidity and stubbornness Menunjukkan kekakuan signifikan dan keras kepala

As with all personality disorders, the person must be at least 18 years old before they can be diagnosed with it. Seperti dengan semua gangguan kepribadian, orang harus setidaknya 18 tahun sebelum mereka dapat didiagnosis dengan itu.

Obsessive-Compulsive personality disorder is approximately twice as prevalent in males than females, and occurs in about 1 percent of the general population. Gangguan kepribadian kompulsif-obsesif adalah sekitar dua kali lebih umum pada laki-laki daripada perempuan, dan terjadi pada sekitar 1 persen dari populasi umum.

Like most personality disorders, Obsessive-Compulsive personality disorder typically will decrease in intensity with age, with many people experiencing few of the most extreme symptoms by the time they are in the 40s or 50s. Seperti gangguan kepribadian yang paling, gangguan kepribadian Obsesif-Kompulsif biasanya akan penurunan intensitas dengan usia, dengan banyak orang mengalami beberapa gejala yang paling ekstrim pada saat mereka berada di usia 40 atau 50-an.
How is Obsessive-compulsive Personality Disorder Diagnosed? Bagaimana obsesif-kompulsif Didiagnosis Personality Disorder?

Personality disorders such as obsessive-compulsive personality disorder are typically diagnosed by a trained mental health professional, such as a psychologist or psychiatrist. Kepribadian gangguan seperti gangguan kepribadian kompulsif-obsesif biasanya didiagnosis oleh kesehatan mental yang terlatih profesional, seperti psikolog atau psikiater. Family physicians and general practitioners are generally not trained or well-equipped to make this type of psychological diagnosis. Keluarga dokter dan dokter umum pada umumnya tidak dilatih atau dilengkapi dengan baik untuk membuat jenis ini diagnosis psikologis. So while you can initially consult a family physician about this problem, they should refer you to a mental health professional for diagnosis and treatment. There are no laboratory, blood or genetic tests that are used to diagnose obsessive-compulsive personality disorder. Jadi, sementara Anda awalnya dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga tentang masalah ini, mereka harus mengarahkan Anda kepada seorang profesional kesehatan mental untuk diagnosa dan pengobatan. Tidak ada laboratorium, darah atau tes genetik yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan kepribadian kompulsif-obsesif.

Many people with obsessive-compulsive personality disorder don't seek out treatment. Banyak orang dengan gangguan kepribadian kompulsif-obsesif tidak mencari pengobatan. People with personality disorders, in general, do not often seek out treatment until the disorder starts to significantly interfere or otherwise impact a person's life. This most often happens when a person's coping resources are stretched too thin to deal with stress or other life events. Orang dengan gangguan kepribadian, pada umumnya, jangan sering mencari pengobatan sampai gangguan mulai signifikan mengganggu atau dampak seseorang hidup. Hal ini paling sering terjadi ketika seseorang mengatasi sumber daya yang membujur terlalu tipis untuk mengatasi stres atau peristiwa kehidupan lainnya.

A diagnosis for obsessive-compulsive personality disorder is made by a mental health professional comparing your symptoms and life history with those listed here. Sebuah diagnosis untuk gangguan kepribadian kompulsif-obsesif dibuat oleh profesional kesehatan mental membandingkan gejala dan riwayat hidup dengan yang tercantum di sini. They will make a determination whether your symptoms meet the criteria necessary for a personality disorder diagnosis. Mereka akan membuat penentuan gejala apakah Anda memenuhi kriteria yang diperlukan untuk diagnosis gangguan kepribadian.
Causes of Obsessive-compulsive Personality Disorder Penyebab Gangguan Kepribadian Obsesif-kompulsif

Researchers today don't know what causes obsessive-compulsive personality disorder. There are many theories, however, about the possible causes of obsessive-compulsive personality disorder. Most professionals subscribe to a biopsychosocial model of causation -- that is, the causes of are likely due to biological and genetic factors, social factors (such as how a person interacts in their early development with their family and friends and other children), and psychological factors (the individual's personality and temperament, shaped by their environment and learned coping skills to deal with stress). Para peneliti saat ini tidak tahu apa yang menyebabkan gangguan kepribadian kompulsif-obsesif.. Ada banyak teori, Namun, tentang kemungkinan penyebab kepribadian obsesif kompulsif-gangguan profesional Kebanyakan berlangganan model biopsikososial sebab-akibat - yaitu, penyebab yang mungkin karena dan genetik faktor biologis, faktor sosial (seperti bagaimana seseorang berinteraksi dalam pengembangan awal mereka dengan keluarga dan teman-teman dan anak-anak lain), dan faktor psikologis (individu kepribadian dan temperamen, dibentuk oleh lingkungan mereka dan belajar mengatasi keterampilan menghadapi stres). This suggests that no single factor is responsible -- rather, it is the complex and likely intertwined nature of all three factors that are important. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggung jawab - bukan, itu adalah mungkin dan saling terkait kompleksitas ketiga faktor yang sangat penting. If a person has this personality disorder, research suggests that there is a slightly increased risk for this disorder to be "passed down" to their children. Jika seseorang memiliki gangguan kepribadian ini, penelitian menunjukkan bahwa ada sedikit peningkatan risiko untuk gangguan ini akan "diwariskan" kepada anak-anak mereka.
Treatment of Obsessive-compulsive Personality Disorder Pengobatan kompulsif-obsesif Personality Disorder

Treatment of obsessive-compulsive personality disorder typically involves long-term psychotherapy with a therapist that has experience in treating this kind of personality disorder. Medications may also be prescribed to help with specific troubling and debilitating symptoms. For more information about treatment, please see obsessive-compulsive personality disorder treatment . Pengobatan gangguan kompulsif-obsesif kepribadian biasanya melibatkan jangka panjang dengan psikoterapi seorang terapis yang memiliki pengalaman dalam memperlakukan jenis gejala gangguan kepribadian. Mungkin Pengobatan juga diresepkan untuk membantu melumpuhkan tertentu mengganggu dan dengan. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengobatan, silakan lihat obsesif kepribadian-gangguan kompulsif pengobatan .

Reference Referensi
American Psychiatric Association. American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders, fourth edition . (1994) dan. Diagnostik manual statistik gangguan mental, edisi keempat. Washington, DC: American Psychiatric Association. Washington, DC: American Psychiatric Association.

Narsisistik Personality Disorder

Narsis Personality Disorder ditandai oleh pola-berdiri panjang kebesaran (baik dalam fantasi atau perilaku aktual), kebutuhan besar untuk kekaguman, dan biasanya kurang lengkap empati terhadap orang lain. Orang dengan gangguan ini sering kali percaya mereka adalah penting utama dalam semua orang hidup atau untuk orang yang mereka temui. Sedangkan pola perilaku mungkin tidak sesuai untuk seorang raja di Inggris abad ke-16, umumnya dianggap tidak pantas untuk orang biasa yang paling hari ini.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik sering menampilkan sombong, meremehkan, atau merendahkan sikap. Sebagai contoh, seorang individu dengan gangguan ini mungkin mengeluhkan tentang pelayan "'s kekasaran sebuah kikuk" atau "kebodohan" atau menyimpulkan evaluasi medis dengan evaluasi merendahkan dari dokter.

Dalam istilah orang awam, seseorang dengan gangguan ini dapat dijelaskan hanya sebagai narsisis "" atau sebagai seseorang dengan "narsisisme." Kedua istilah ini umumnya mengacu pada seseorang dengan gangguan kepribadian narsisistik.

Gejala narsisistik Personality Disorder

Agar seseorang untuk didiagnosis dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD), mereka harus memenuhi lima atau lebih gejala berikut:

* Memiliki rasa megah diri penting (misalnya, melebih-lebihkan prestasi dan bakat, mengharapkan untuk diakui sebagai superior tanpa prestasi sepadan)
* Apakah sibuk dengan fantasi kesuksesan tak terbatas, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal
* Percaya bahwa dia adalah "khusus" dan unik dan hanya dapat dipahami oleh, atau harus bergaul dengan, lain khusus atau tinggi status orang (atau institusi)
* Memerlukan kekaguman berlebihan
* Memiliki arti yang sangat kuat dari hak, misalnya, harapan yang tidak masuk akal menguntungkan pengobatan terutama atau kepatuhan otomatis dengan atau dia harapannya
* Apakah eksploitatif orang lain, misalnya, mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan-nya sendiri atau Nya
* Lacks empati, misalnya, tidak bersedia untuk mengenali atau mengidentifikasi dengan perasaan dan kebutuhan orang lain
* Sering iri terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain iri kepadanya
* Teratur menunjukkan, perilaku angkuh atau sikap arogan

Seperti dengan semua gangguan kepribadian, orang harus setidaknya 18 tahun sebelum mereka dapat didiagnosis dengan itu.

Gangguan kepribadian narsisistik adalah lebih umum pada laki-laki daripada perempuan, dan diduga terjadi dalam waktu kurang dari 1 persen di populasi umum.

Seperti gangguan kepribadian yang paling, gangguan kepribadian narsistik biasanya akan penurunan intensitas dengan usia, dengan banyak orang mengalami beberapa gejala yang paling ekstrim pada saat mereka berada di usia 40 atau 50-an.

Pelajari lebih lanjut tentang gejala-gejala dan karakteristik dari seseorang dengan gangguan kepribadian narcissitic .

Bagaimana Personality Disorder narsisistik Didiagnosis?

Kepribadian gangguan seperti gangguan kepribadian narsistik biasanya didiagnosis oleh kesehatan mental yang terlatih profesional, seperti psikolog atau psikiater. Keluarga dokter dan dokter umum pada umumnya tidak dilatih atau dilengkapi dengan baik untuk membuat jenis ini diagnosis psikologis.Jadi, sementara Anda awalnya dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga tentang masalah ini, mereka harus mengarahkan Anda kepada seorang profesional kesehatan mental untuk diagnosa dan pengobatan. Tidak ada laboratorium, darah atau tes genetik yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan kepribadian.

Banyak orang dengan gangguan kepribadian narsistik tidak mencari pengobatan. Orang dengan gangguan kepribadian, pada umumnya, jangan sering mencari pengobatan sampai gangguan mulai signifikan mengganggu atau dampak seseorang hidup. Hal ini paling sering terjadi ketika seseorang mengatasi sumber daya yang membujur terlalu tipis untuk mengatasi stres atau peristiwa kehidupan lainnya.

Diagnosis untuk gangguan kepribadian narsisistik dibuat oleh profesional kesehatan mental membandingkan gejala dan riwayat hidup dengan yang tercantum di sini.Mereka akan membuat penentuan gejala apakah Anda memenuhi kriteria yang diperlukan untuk diagnosis gangguan kepribadian.

Penyebab Gangguan Kepribadian narsisistik

Para peneliti saat ini tidak tahu apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik.. Ada banyak teori, Namun, tentang kemungkinan penyebab gangguan kepribadian narsisistik profesional Kebanyakan berlangganan model biopsikososial sebab-akibat - yaitu, penyebab kemungkinan karena biologis dan faktor genetik, faktor sosial (seperti bagaimana seseorang berinteraksi dalam pengembangan awal mereka dengan keluarga dan teman-teman dan anak-anak lain), dan faktor psikologis (individu kepribadian dan temperamen, dibentuk oleh lingkungan mereka dan belajar mengatasi keterampilan untuk mengatasi stres) .Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggung jawab - bukan, itu adalah mungkin dan saling terkait kompleksitas ketiga faktor yang sangat penting. Jika seseorang memiliki gangguan kepribadian ini, penelitian menunjukkan bahwa ada sedikit peningkatan risiko untuk gangguan ini akan "diwariskan" kepada anak-anak mereka.

Penanganan Gangguan Kepribadian narsisistik

Pengobatan gangguan kepribadian narsistik biasanya melibatkan jangka panjang dengan psikoterapi seorang terapis yang memiliki pengalaman dalam memperlakukan jenis gejala gangguan kepribadian. Mungkin Pengobatan juga diresepkan untuk membantu melumpuhkan tertentu mengganggu dan dengan. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengobatan, silakan lihat gangguan kepribadian narsisistik pengobatan .

Personality Disorder narsistik Resources

* Penanganan Gangguan Kepribadian narsisistik
* Kepribadian narsisistik Kuis

Referensi
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders, fourth edition . (1994) and Washington, DC: American Psychiatric Association.

Hidup Dan Perjuangan

Apa yang tidak mampu terlepas satu sama lain? Yang mampu mengikat lebih erat daripada nadi. Yaitu kehidupan dan perjuangan.

Dimana hidup bernaung, disanalah perjuangan mengekori-nya. Tidak ada hidup yang sempurna tanpa perjuangan. Dan mungkin semua memang sudah terukir jelas.

Mungkin memang terlalu naif. Tapi aku sadar arti sebuah perjuangan. Dimana nafas terhembus, disanalah perjuangan terucap. Bukan salah siapapun ketika semua terasa memberatkan. Tapi pahamilah bahwa tak selamanya ini salah.

Aku Dan Diriku

Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia
» aku adalah seseorang yang seperti apa aku pikirkan.mungkin tidak lebih.dan mungkin tidak kurang. » bagiku hidup adalah kejujuran yang mutlak.karena itulah kejujuran yang paling sejati dari Allah.

Just Believe In One Way

Percaya, inilah yang selalu aku pegang untuk mampu menjalani semua permasalahan kehidupan. Tanpa adanya kepercayaan maka arti hidup ini tak akan pernah jadi indah. Tapi aku berusaha memahami arti yang sebenarnya.

Ketika aku mulai menyadari segala hal itu memerlukan perjuangan. Maka aku menyadari pelbagai unsur dari kehidupan itu sendiri. Aku selalu membicarakan ini. Karena memang inilah yang terpenting. Dan inilah segala impian juga harapan yang menjadi satu buah kenyataan. Bermula dari bukan siapa-siapa, dan waktu yang sangat banyak membuatku ingin mencari sesuatu lebih bermakna.

my-favorite-picture

my-favorite-picture