Senin, 09 Agustus 2010

Zaki Muzakir: Debat 4

Debat ini berlaku di Yahoo Mesenger. Zaki Muzakir mengaku Islam tetapi juga mengaku Freethinker dalam menafsir agama.

i_shahil: Assalaamualaikum.

newstar muzakir: waalaikum salam

i_shahil: Kita sambung protes kamu kepada ulama dahulu.

i_shahil: Kamu kata kira-kira, ulama mengatakan hanya mereka sahaja layak menafsir Islam.

i_shahil: Sila kamu jelaskan mengapa kamu berkata demikian.

i_shahil: stop

newstar muzakir: pakcik kan salah satu dari ulama itu

i_shahil: Stop?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Saya tidak kata saya ulama dan tidak akan pernah.

i_shahil: Jadi ulama mana yang kamu maksudkan dan apakah tahapnya?

i_shahil: stop

newstar muzakir: ulama adalah orang berilmu. anda orang berilmu.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Jadi saya yang kamu maksudkan itu?

i_shahil: stop

newstar muzakir: iya, pakcik dan sebagian ulama di dunia.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Apakah pernah saya katakan kepada kamu, kamu tidak berhak menafsir Islam, hanya saya sahaja?

i_shahil: stop

newstar muzakir: saya bilang, ulama yang saya maksud adalah pakcik dan sebagian ulama lain. pakcik bukan satu-satunya.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Oh begitu. Jadi apakah sebab kamu protes bahawa kamu dihalang menafsir Islam?

i_shahil: stop

newstar muzakir: ask yourself. pantaskah saya dihalangi?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Bukan saya yang berkata kamu dihalang manafsir Islam, tetapi dalam tulisan singkat tajuk YM kamu itu dahulu. Jadi apa sebab kamu protes?

i_shahil: stop

newstar muzakir: apakah pakcik ingat, bahwa saya tak boleh menafsirkan al quran karena belum memahami berbagai ilmu yang pakcik saratkan?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Bukan saya yang mensyaratkan. Al-quran banyak menyebut “…jika kamu mengetahui”. Ia bererti berilmu. Maka untuk membuat sesuatu harus berilmu. Maka untuk menafsir al-Quran harus ada ilmu penafsiran.

i_shahil: Sama untuk mengubat orang sakit harus menjadi doktor, yang tahu ilmu penyakit.

i_shahil: stop

newstar muzakir: menurut pakcik, saya berilmu ga?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Kamu harus jelaskan kepada saya tahap dan proses pembelajaran agama kamu dahulu supaya saya dan kamu sama-sama nilai.

i_shahil: Maksud saya, untuk menjadi pandai agama, harus dengan ilmu agama.

i_shahil: Untuk menjadi pandai besi, harus tahu ilmu besi.

i_shahil: Dalam konteks perbincangan kita ialah pandai agama.

i_shahil: Maka harus kita berrrbincang tahap pembelajaran ilmu agama .

i_shahil: stop

newstar muzakir: kalau saya salah menafsirkan, siapa yang rugi?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Terlebih dahulu kita kaji maksud salah, mengapa terjadinya salah dan krateria salah.

i_shahil: stop

i_shahil: Dan juga akibat salah.

i_shahil: stop

newstar muzakir: terserah. dalam arti salah apapun, siapa yang rugi kalau saya rugi menafsirkan al quran?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Tidak boleh demikian. Harus dituntaskan dahulu salah itu.

i_shahil: stop

newstar muzakir: gak penting. tapi kalau pakcik sudah mau berkompromi makna salah, berarti seharusnya pakcik tak perlu repot mengurusi tafsiran saya.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Mengertikan maksud salah bukan erti berkompromi tetapi menetapkan satu definasi supaya lebih jelas kerugiaan yang kamu tanyakan itu.

i_shahil: rtop

i_shahil: Jika kita tidak tuntas definasi salah, bagaimana kita mahu tahu benarkah kita salah.

i_shahil: stop

newstar muzakir: intinya pakcik, saya tak peduli penilaian orang lain. antara saya dan tuhan tak boleh ada yang menghalangi. bahkan al quran sekalipun.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Jika kamu masuk pula kepada “penghalang” antara kamu dan tuhan, makanya kamu dan saya harus tuntaskan erti salah. Salah adalah penghalang antara kita dan Tuhan.

i_shahil: Dalam konteks ini salah ialah “salah penafsiran agama” itu.

i_shahil: stop

newstar muzakir: waduh maksa ya. hehehe.. ok, penafsiran menjadi salah, menurut saya, bila dilakukan dengan nafsu. titik. itu saja. tak ada arti salah yang lain.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Saya sambung, kamu membaca al-Quran dan Bible. Ia ada mengatakan tentang dosa.

i_shahil: Dosa adalah penghalang antara manusia dan tuhan.

i_shahil: Maka atas kaedah itu, salah adalah penghalang.

i_shahil: Maka tuntaskan dahulu definasi salah.

i_shahil: stop

i_shahil: Salah penafsiran…

i_shahil: stop

newstar muzakir: SALAH MENAFSIRKAN MENURUT SAYA ADALAH BILA MENAFSIRKAN DENGAN NAFSU. ITU DEFINASI SAYA. TERSERAH DEFINASI ANDA APA. SAYA TIDAK PEDULI.

newstar muzakir: stop

newstar muzakir:

i_shahil: Jangan marah nak, santai aja.

i_shahil: Nafsu adalah alat yang menjadikan salah tafsir. Sama juga iman adalah alat yang mejadikan tafsiran betul. Tetapi yang utama definasi salah penafsiran itu

i_shahil: stop

i_shahil: Ok kita jadikan thread diskusi kita iaitu definasi salah dan akibatnya dari perspektif agama.

i_shahil: Kita boleh berhenti dan pulang untuk mencari definasi itu.

i_shahil: Kemudian kita buka kembali diskusi.

i_shahil: Rasanya lebih baik

newstar muzakir: haduh ni orang, bikin peraturan “stop”, ente sendiri yang melanggar.

i_shahil: Ok terus aja jika begitu.

i_shahil: stop

newstar muzakir: saya pikir pakcik punya masalah dengan “mendengar”

i_shahil: terus?

newstar muzakir: gak ada.

newstar muzakir: pikiran pakcik terlalu penuh untuk memahami saya

newstar muzakir: kosongkan dulu pemahaman pakcik

newstar muzakir: lepaskan dulu semuanya

newstar muzakir: dengan begitu “telinga” pakcik tidak berisik. tidak bising. dan lebih mudah “mendengar” sekitar.

newstar muzakir: stop

newstar muzakir: selesaikah perbincangan kita?

i_shahil: Apakah kamu menutup diskusi dengan saranan itu?

i_shahil: stop

i_shahil: Ada jawaban? Jika tidak saya sambung.

i_shahil: stop

newstar muzakir: nope. silakan saja.

newstar muzakir: stop

i_shahil: Terima kasih.

i_shahil: Point kita adalah orang jahil dengan ilmu penafsiran al-Quran (bukan hanya individu kamu, juga saya).

i_shahil: Sebab apa dilarang? Kerana panaafsiran al-Quran harus dengan ilmu.

i_shahil: Apa ilmunya? Nahu, sarafm manthiq, balaghah, asbabun dan lain-lain.

i_shahil: Wah kok demikian banyak! Mana mungkin kamu dan saya bisa capai.

i_shahil: Jawabannya ialah, penafsiran itu telah disempurnakan oleh ulama mujthidin dahulu.

i_shahil: Ya mengapa hanya mereka tidak kita?

i_shahil: Jawbannya ialah kerana mereka sangat hampir dengan punca ilmu al-Quran itu sendiri. Mereka hidup di zaman Nabi, di zaman sahabat, dizaman tabi’in dan tabi’ tabi’in. Jadi sumber ilmunya luas dan jelas sekali.

i_shahil: Jadi, ilmu yang mereka tafsirkan itu telah di bukukan dalam berbagai buku tafsri yang ada seperti tafsiran / huraian imam syafi’e, Hanafi, Hanbali, Maliki, Au’zai dan lain-lain.

i_shahil: Tafsir mereka adalah menepati kehendak ilmu tafsir dengan hujah di atas tadi.

i_shahil: Maka apa jadi dengan kamu dan saya? Mahu menafsir semula atau mengikut tafsir mereka?

i_shahil: Makanya jika saya kurang ilmu tafsir, haruslah merujuk tafsir mereka yang lebih berautoritas itu.

i_shahil: Namun apakah tafsir mereka menepat penyelesaian masalah moden zaman kita? Bukankah selalu dikata orang tafsir ulama dahulu out of date?

i_shahil: Makanya dalam menangani masalah moden, Islam ada garis ijtihad.

i_shahil: Ijtihad adalah bersungguh-sungguh menggali penyelesaian masalah umat yang baru timbul berdasarkan kias dalil al-Quran dan Hadith dalam masalah yang hampir sama.

i_shahil: Jadi berbalik kepada saya dan kamu yang kurang ilmu tafsir, ada tatapi ala kadar, bagaimana jalan kita?

i_shahil: Ya, saya dan kamu dibenarkan menuruti tafsrian ulama mujtahid itu tetapi dengan meneliti dalil dan hujahnya, tidak boleh menurut buta tuli.

i_shahil: Kita disarankan al-Quran supaya menuruti ulama mujtahid tetapi harus mengetahui dalil tafsiran mereka.

i_shahil: Yah kita boleh saja berani-berani berijtihad tetapi harus dengan kawalan.

i_shahil: Mengapa harus dengan kawalan lagi?

i_shahil: Yah sebab ilmu tafsir kita kurang dan tidak mencukupi.

i_shahil: Maka bila kita cuba menafsir, harus dengan kawalan secara menyemak dan membandingkan dengan tafsiran ulama mujtahid yang lebih berautoritas.

i_shahil: Saya berhenti dahulu. Ia hanya penerangan rengkas sahaja. Ya seperti yang saya bilang di atas, jika kita mahu mengobati orang, harus kita mengentahu ilmu kedoktoran. Atau sekurang-kurang tidak menjadi doktor, pembantu doktor pun ok.

i_shahil: Wassalam…saya pulang dahulu, mahu solat maghrib.

newstar muzakir: hahahaha…. paham anda terlalu abad pertengahan,

newstar muzakir: udah kuno.

newstar muzakir: tak ada otoritas dalam islam.

newstar muzakir: kecuali al quran dan sunnah.

newstar muzakir: tak ada satu manusia pun, kecuali muhammad, yang berotoritas.

newstar muzakir: saya menolak dialog dalam YM lagi. Lebih baik email saja.

newstar muzakir: enak saja anda bicara panjang lebar, habis itu pergi.

newstar muzakir: email saja ya pak.

i_shahil: stop?

newstar muzakir: stop

i_shahil: Email saya: i_shahil@yahoo.com

i_shahil: anda?

newstar muzakir: saya, zakymuzakir@yahoo.com

i_shahil: Ok

i_shahil: Sebelum itu saya memberikan soalan dan kamu boleh jawab melalui email.

newstar muzakir: ok

i_shahil: KAmu kata hanya Nabi Muhammad ayng berautoritas.

i_shahil: Soalannya, dari mana kamu mahu mendapatkan aothoritas itu dalam keadaan kamu tidak pernah berjumpa Muhammad?

i_shahil: Ok itu saja.

i_shahil: Wassalam.

i_shahil: Ok, kamu kata saya enak bicara panjang kemdian peri.

i_shahil: Apa boleh saya pulang solat maghrib sekarang?

newstar muzakir: tidak boleh.

i_shahil: JAdi?

newstar muzakir: ya terserah. saya bilang, tidak boleh anda pulang dan solat magrib sekarang.

newstar muzakir: gak perlu ijin kan pakcik… hehehee

i_shahil: Santai-santai aja nak Zaki…namanya diskusi…sebaiknya mesra-mesraan…

i_shahil: Ok saya pulang dulu…

i_shahil: Wassalam

website : http://shahil.wordpress.com/2009/02/04/zaki-muzakir-debat-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Dan Perjuangan

Apa yang tidak mampu terlepas satu sama lain? Yang mampu mengikat lebih erat daripada nadi. Yaitu kehidupan dan perjuangan.

Dimana hidup bernaung, disanalah perjuangan mengekori-nya. Tidak ada hidup yang sempurna tanpa perjuangan. Dan mungkin semua memang sudah terukir jelas.

Mungkin memang terlalu naif. Tapi aku sadar arti sebuah perjuangan. Dimana nafas terhembus, disanalah perjuangan terucap. Bukan salah siapapun ketika semua terasa memberatkan. Tapi pahamilah bahwa tak selamanya ini salah.

Aku Dan Diriku

Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia
» aku adalah seseorang yang seperti apa aku pikirkan.mungkin tidak lebih.dan mungkin tidak kurang. » bagiku hidup adalah kejujuran yang mutlak.karena itulah kejujuran yang paling sejati dari Allah.

Just Believe In One Way

Percaya, inilah yang selalu aku pegang untuk mampu menjalani semua permasalahan kehidupan. Tanpa adanya kepercayaan maka arti hidup ini tak akan pernah jadi indah. Tapi aku berusaha memahami arti yang sebenarnya.

Ketika aku mulai menyadari segala hal itu memerlukan perjuangan. Maka aku menyadari pelbagai unsur dari kehidupan itu sendiri. Aku selalu membicarakan ini. Karena memang inilah yang terpenting. Dan inilah segala impian juga harapan yang menjadi satu buah kenyataan. Bermula dari bukan siapa-siapa, dan waktu yang sangat banyak membuatku ingin mencari sesuatu lebih bermakna.

my-favorite-picture

my-favorite-picture